Devosi : Senin, 1 Maret 2021
Bacaan Alkitab : Roma 1:18-23
Akankah seorang guru kelas lima mengharuskan murid-muridnya untuk mengerjakan PR Matematika SMA padahal dia tidak pernah mengajari mereka bagaimana mengerjakannya? Akankah orangtua dari anak berumur sepuluh tahun menyuruh anaknya pergi ke toko dengan mobil untuk membeli susu padahal anak itu masih terlalu kecil untuk memiliki SIM? Lalu mengapa Allah menuntut kita melakukan hukum-Nya yang tidak dapat kita lakukan? Apakah itu adil? Ada perbedaan penting antara tuntutan Allah dengan ilustrasi kita di atas. Anak kelas lima tidak pernah memiliki kemampuan untuk mengerjakan matematika SMA. Anak berumur sepuluh tahun tidak pernah memiliki SIM. Namun, manusia, sebagaimana Allah menciptakan mereka, memiliki semua yang mereka butuhkan untuk melakukan hukum Allah. Namun demikian, dengan ceroboh manusia membuangnya dengan memilih untuk menaati Iblis daripada Allah. Di dalam pilihan yang bodoh dan jahat itu, mereka menghilangkan bagi diri mereka sendiri, dan bagi semua orang yang akan lahir setelah mereka, semua karunia yang telah Allah siapkan bag mereka. Dan sekarang orang-orang yang tidak berdosa dengan cara seperti Adam tetap menindas pengetahuan tentang Allah itu. Allah memberi tahu mereka, melalui ciptaan-Nya yang indah, bahwa Dia ada, tetapi mereka sengaja mengabaikan apa yang Allah tunjukkan kepada mereka.
Manusia yang berdosa tidak mampu mematuhi hukum Allah. Tetapi itu disebabkan oleh pilihan mereka sendiri yang jahat. Bacalah Roma 1:18-23.
Source : Renungan Keluarga berdasarkan Katekismus Heidelberg
Menghibur Hati - Mendidik Akal Budi | Starr Meade
Note : Tuliskan 1 pesan singkat yang kamu dapatkan dari devosi hari ini pada kolom komentar ini :)