Devosi : Kamis, 11 Maret 2021
Bacaan Alkitab : Yesaya 6:1-5 & Mazmur 130:3
Tidak ada harapan bagi kita untuk kembali ke dalam perkenanan Allah dengan membayar sendiri utang kita untuk dosa kita. Apakah ada ciptaan di suatu tempat yang bisa membayar utang itu bagi kita? Siapa atau apa yang dapat melakukannya? Pertama, ciptaan itu haruslah manusia juga. Dosa manusia mensyaratkan bahwa manusialah yang harus dihukum. Namun setiap manusia memiliki masalah yang sama persis dengan yang kita miliki. Semua manusia terlahir sebagai pendosa. Semua manusia telah berdosa melawan Allah sepanjang hari, setiap hari. Semua manusia perlu menemukan cara untuk membayar utang mereka kepada keadilan Allah sehingga mereka dapat kembali kepada perkenanan-Nya. Manusia tidak bisa membayarkan dosa manusia lain karena mereka juga memiliki dosa-dosa mereka sendiri untuk dibayar
Selain itu, bahkan seandainya ada manusia yang benar secara sempurna yang menawarkan diri untuk membayar dosa-dosa kita, dia tidak akan mampu melakukannya. Murka Allah itu tidak terhingga; tanpa batas. Kekuasaan-Nya adalah tidak terhingga dan tanpa batas. Seorang manusia yang terbatas tidak akan pernah mampu menanggung beban murka yang tidak terbatas dari Allah yang mahakuasa. Dia akan hancur di bawahnya. Dia tidak akan mampu untuk membayar semua utangnya. Ketika Yesaya melihat penglihatan akan Allah yang kudus tanpa batas, dia menyadari betapa berdosanya dirinya, dan berseru, "Celakalah aku! aku binasa!" Dia tahu dia tidak bisa berdiri di hadapan kekudusan Allah. Pemazmur menulis bahwa, jika hukuman Allah harus dijatuhkan pada manusia untuk semua dosa mereka sebagaimana yang layak bagi dosa-dosa itu, maka tidak ada yang akan mampu berdiri di hadapan Allah.
Source : Renungan Keluarga berdasarkan Katekismus Heidelberg
Menghibur Hati - Mendidik Akal Budi | Starr Meade
Note : Tuliskan 1 pesan singkat yang kamu dapatkan dari devosi hari ini pada kolom komentar ini :)