Devosi : Selasa, 16 Februari 2021
Bacaan Alkitab : Matius 22 : 34-40
Suatu hari seseorang bertanya kepada Yesus, mengenai perintah apa yang terutama di dalam hukum Taurat. Yesus menjawab bahwa Taurat memerintahkan bahwa kita harus mengasihi Allah dengan segenap hati, segenap jiwa, dan segenap pikiran. Mungkin itu terdengar mudah; bagaimanapun, jika Allah telah begitu baik kepada ciptaan Nya, bagaimana mungkin kita tidak mengasihi-Nya? Cara terbaik untuk melihat betapa sulitnya bagi kita untuk mengasihi Allah seperti yang Dia tuntut ialah dengan membandingkan diri kita dengan Yesus, yang benar-benar mengasihi Allah secara sempurna.
Dengan sukacita Yesus menyerahkan kemuliaan sorga untuk datang ke dunia dan mati bagi orang berdosa, karena itulah yang dikehendaki Bapa-Nya. Kita merasa sulit untuk menyerahkan kursi terbaik di dalam mobil, untuk membiarkan orang lain mendapatkan potongan kue terbesar pada hidangan penutup. Yesus selalu menaati orangtua-Nya dengan segera, dan Dia tidak pernah bertengkar dengan saudara-saudara-Nya, karena itu adalah kehendak Allah Bapa. Bisakah kamu mengatakan hal yang sama? Yesus sering menghabiskan waktu sepanjang malam bukan untuk tidur, tetapi untuk berdoa. Bagi kita, berdoa selama beberapa menit saja sudah terasa sulit. Setiap hari, dalam banyak hal, kita merasa jauh lebih mudah untuk mengasihi diri sendiri daripada mengasihi Allah sebagaimana seharusnya.
Source : Renungan Keluarga berdasarkan Katekismus Heidelberg
Menghibur Hati - Mendidik Akal Budi | Starr Meade
Note : Tuliskan 1 pesan singkat yang kamu dapatkan dari devosi hari ini pada kolom komentar ini :)