Devosi SMP : Rabu, 8 September 2021
Bacaan Alkitab : Mazmur 103:10-12 & Mikha 7:18-19
Alkitab memberi tahu kita bahwa hati kita bukan saja benar-benar jahat, melainkan juga licik (Yer. 17:9). Kita sepenuhnya berdosa-dan kita bahkan tidak menyadarinya! Namun demikian, kadang kita dapat sedikit melihat betapa kita penuh dengan dosa. Kita tidak pernah melihat dosa kita sejelas Allah melihatnya, tetapi terkadang kita melihat dengan cukup jelas sehingga kita menjadi cemas. Terkadang kita melihat bahwa kita mempunyai karakter tertentu yang membuat kita kewalahan. Barangkali kita cepat marah atau barangkali kita mempunyai kecenderungan untuk mengeluh atau tidak memperhatikan perasaan orang lain. Kadang kita melihat betapa menyulitkannya kepribadian kita bagi orang lain, dan kita menyadari bahwa hal ini jauh lebih menyusahkan Allah daripada menyusahkan orang lain atau diri kita sendiri. Atau kita mendapati diri kita sendiri melakukan lagi dosa lama satu dosa yang darinya kita telah bertobat sebelumnya dan kita bermaksud untuk tidak melakukannya lagi. Pada saat-saat seperti ini kita dapat merasa bahwa kita tidak akan pernah memperkenankan Allah; kita tidak akan pernah menghilangkan dosa-dosa ini.
Allah tidak akan lagi mengingat dosa-dosaku, bahkan dosa yang telah saya lakukan dan yang darinya saya bertobat-ribuan kali, tetapi masih tetap saya lakukan lagi. Dia tidak akan mendakwakan pada saya dosa dosa yang saya lakukan yang bahkan membuat saya yang penuh dosa ini berpikir, "Bagaimana mungkin saya melakukan hal itu? Saya seharusnya tahu yang benar!" Dia tidak akan mendakwakan satu pun dosa saya, entah itu dosa-dosa yang saya lakukan pada masa lalu atau dosa-dosa yang saya lakukan hari ini atau dosa-dosa yang akan saya lakukan di masa mendatang. Bukan hanya itu, tetapi, Allah tidak akan lagi mengingat dosa-dosaku, maupun naturku yang berdosa, yang untuk melawannya aku harus ber gumul sepanjang hidupku" Allah mengetahui segalanya. Tidak ada yang tersembunyi dari Dia. Dia mengetahui dengan tepat seperti apa diri saya dan Dia tahu setiap dosa yang saya lakukan ketika Dia mengutus Anak-Nya untuk mati sehingga saya dapat diampuni. Apa yang saya "percayai mengenal pengampunan dosa" adalah ini: betapa pun besarnya dosa saya, pengam punan Allah lebih besar. Dia tidak akan mendakwakan dosa itu kepada saya.
* Selamat menjalankan devosi pagi :)
God bless all !
Source : Renungan Keluarga berdasarkan Katekismus Singkat Westminster
Menghibur Hati - Mendidik Akal Budi | Starr Meade
Note : Tuliskan 1 pesan singkat yang kamu dapatkan dari devosi hari ini pada kolom komentar ini :)