Devosi : Selasa, 9 Maret 2021
Bacaan Alkitab : Yesaya 53:4-6
Di dalam pengadilan hukum manusia, bila seseorang terbukti telah melakukan kejahatan serius, orang itu harus masuk penjara, membayar denda, atau kedua-duanya. Keadilan belum dilakukan sampai si pelanggar hukum itu menerima hukuman yang setimpal dan telah menjalani setiap menit dari waktu hukuman atau membayar setiap rupiah dari denda itu. Allah memberi tahu orangtua pertama kita bahwa jika mereka tidak menaati Dia, dan makan buah yang telah Dia larang untuk mereka makan itu, mereka pasti akan mati. Rasul Paulus menulis, "Sebab upah dosa ialah maut" (Rm. 6:23). Kematian, bagi tubuh dan jiwa, adalah hukuman Allah yang adil bagi dosa-dosa kita. Hukuman ini harus dibayar secara penuh. Tuntutan keadilan Allah harus dibayar penuh, entah oleh diri kita sendiri atau oleh orang lain. Jika dapat ditemukan seseorang untuk menanggung hukuman Allah sebagai pengganti kita, kita bisa menghindarinya, dan kita akan bebas untuk menikmati kebaikan Allah. Mungkin Yesaya sendiri tidak mengerti apa yang dia katakan, karena dia menulis ratusan tahun sebelum Yesus datang, tetapi dia menulis tentang seseorang yagn akan dihukum sebagai pengganti umat Allah.
Source : Renungan Keluarga berdasarkan Katekismus Heidelberg
Menghibur Hati - Mendidik Akal Budi | Starr Meade
Note : Tuliskan 1 pesan singkat yang kamu dapatkan dari devosi hari ini pada kolom komentar ini :)