Terbalaskan
[ cerpen karya : Cindy Claudia ]
Riuh angin berhembus menjatuhkan daun. Daun daun jatuh yang tak pernah menyalahkan angin. Jalan jalan dipenuhi daun. Hari-hariku selalu dipenuhi dengan kata “menjauh dariku “.Tubuh yang tidak layak untuk dilihat.Aku hanya seorang gadis menyedihkan yang menggunakan kacamata untuk melihat sesuatu dengan jelas.
Sekolah, tempat yang selalu kudatangi hampir setiap hari. Andaikan aku tak harus ke sekolah, namun yang kuingat hanyalah mimpiku. Pagi ini aku kembali bertemu orang - orang yang merasa jijik denganku. Dara salah satu orang yang masih mau berteman dengan ku . Gadis kaya yang cantik dan terlihat baik . Setiap hari aku hanya berbicara dengannya.
Pelajaran kesukaanku hari ini akan aku pelajari yaitu kimia.Waktu berlalu dan kini saatnya aku akan pulang , ke rumah…? tidak pantas untuk dikatakan sebagai rumah , bagiku tempat itu adalah neraka bagi dunia ku.
Aku kembali dan melihat orang yang setiap hari selalu menjadikan ku bonekanya . Dia memang orang tua ku namun tidak layak untuk dianggap seperti itu. Setiap hari selalu mencium alkohol , asap rokok , serta ganja, hal itu sudah menjadi biasa bagiku .
Dia tidak sendiri mengkonsumsinya akan datang banyak temannya baik wanita atau pria . Tentu aku yang akan melayani mereka.”layani” tidak hanya membuatkan mereka hidangan untuk disantap.Namun tubuhku dijadikan mainan bagi mereka.yang kubisa hanyalah pasrah. Entah sampai kapan masa ini akan berlalu.Pukul tiga pagi barulah aku bisa berbaring di kasur dengan segala kelelahanku.
Hari ini aku tidak cukup kuat untuk beranjak pergi ke sekolah,tubuhku sangat lelah dan sakit di bagian tubuhku akibat ulah orang-orang bejat itu.Namun jika aku tidak kesekolah aku juga tidak akan tenang dirumah ini.Terpaksa aku harus pergi .Dipertengahan jalan seorang pria berhenti menggunakan motor sport miliknya.
Aku sontak terkejut, namun dia membuka helm dan memperlihatkan wajahnya.Rupanya dia salah satu murid di kelasku, pria yang paling diincar di sekolah.”kamu mau ikut dengan ku ke sekolah ?” .Tentu saja aku menolak, karena aku tahu jika aku dengan dia maka satu sekolah akan membullyku. Namun dia tetap memaksaku .Tidak ada pilihan lain aku, waktu telah menunjukkan untuk masuk sekolah.
Sesampainya aku di sekolah , pasang-pasang mata melihatku dengan sangat tajam. Aku segera mungkin turun dari motor itu dan mengucapkan terima kasih. Semua orang membicarakanku , aku hanya bisa berjalan cepat sambil menunduk hingga sampai ke kelas.Seorang wanita menghampiriku dan mengataiku “JALANG”. Aku tidak bisa membalasnya , dan tentu saja apa yang dikatakannya itu benar. Jadi tidak ada yang perlu disanggah.
Saat dikelas ,lelaki yang menumpangi ku tadi datang menghampiri . “hei , apakah kamu baik - baik saja ? “ . Aku terkejut karena dia orang kedua yang mau bergaul denganku . ‘ Umm yaa aku baik-baik saja “ . “ okay baiklah “ ujar lelaki itu. Lelaki itu bernama Raka, seorang pria tampan nan kaya raya .
Banyak sekali perempuan ingin mendapatkan dia. Dia juga terlihat baik , namun aku tidak bisa terlalu dekat bergaul dengannya karena tentu saja aku akan dimusuhi banyak orang.Bel berbunyi kini aku harus ke kantin karena perutku sangat lapar.
Sesampai aku di kantin aku melihat segerombolan murid perempuan yang sangat kejam menghampiriku. Kumpulan kakak kelas yang kejam di sekolah ku membawa ember berisi air kotor, dan tentu saja , mereka menyiramku .
Namun seorang lelaki menolongku ia membawa aku ke uks dan memberikan baju baru untuk kuganti .Selesai dengan semua itu. aku langsung berterima kasih kepadanya. Lalu aku memberanikan diri untuk bertanya “ um kalau boleh tau kenapa ya kamu mau menolongku selalu ? “
“ memangnya aku tidak boleh ya jika membantumu ?” ujarnya . Aku pun kaget ,“tentu saja boleh, namun biasanya tidak ada yang mau berteman dengan ku ” dia hanya membalasnya dengan senyuman.Aku hanya bisa bersyukur dengan hal itu.Sekarang waktunya untuk pulang, aku berjalan kaki untuk pulang kerumah, karena sekolah cukup dekat dengan rumah.
Lagi-lagi Raka mengikutiku ,aku terus berjalan , tidak menghiraukan kedatangannya.Namun di menyuruhku berhenti,aku terkejut hingga aku terjatuh.Raka Pun lekas membantuku berdiri,”pulang bareng aku yaa” ujar Raka. “umm tidak perlu sepertinya aku bisa jalan sendiri “ . Namun Raka tetap memaksaku untuk ikut dengannya.
Dalam perjalan cuma keheningan yang ada.Tapi jalan yang kami lalui bukanlah jalan kearah rumahku. “ Raka kenapa kita jalan lewat sini ya ?” . Raka tidak menjawabku dan tetap berjalan dengan lebih cepat .Aku semakin takut dengan Raka, dalam hatiku berkata “ Apakah aku salah sangka dia bukan orang baik, dia hanya ingin memanfaatkanku” Sampailah kami di sebuah gedung putih yang sangat sunyi.
Dia menggendongku dengan paksa dan menutup mulutku dengan kain. Aku lelah hingga pingsan.“Aku akan membalaskan dendamku dengan gadis mu Herman “ . Ketika aku sadar aku sudah diikat di sebuah kursi, aku masih pusing dan yang aku lihat pertama adalah Raka.”Kenapa aku diculik ?” . “Kenapa….? karena aku akan menggunakanmu untuk balas dendam ku kepada ayahmu ” ujar Raka . Aku berfikir , sepertinya hidupku tidak akan pernah bahagia.”Raka, tidak ada gunanya kamu menculikku, pria itu tidak akan mempedulikanku”
“Aku tidak peduli, aku akan membalaskan dendam ku”,Raka menggunting rambut dengan kasar , dia menamparku hingga bibirku berdarah dan terus memukuli kepalaku,hingga aku pingsan. Hingga larut malam , Ayahku tidak juga datang ,tentu saja dia tidak peduli denganku.Ketika aku tersadar , aku melihat Raka menangis sambil melihat foto sepasang kekasih. Mereka adalah orang tua Raka.
Tentu saja Raka ingin membalas dendam atas kematian orang tuanya.Aku berkata kepada Raka “ Aku paham dengan kekesalanmu, maka aku akan membantumu untuk membalaskan dendammu”.Raka terkejut dengan ucapanku “apa yang kau katakan ?...kenapa kamu mau membantuku “ujar Raka. Aku meyakinkan Raka dengan menceritakan kehidupan ku yang menyakitkan ini.
Raka pun setuju , akhirnya kami akan membuat rencana untuk melenyapkan ayahku. Sudah tidak ada lagi rasa iba di hati ini,sehingga aku sudah sangat yakin untuk membalaskan dendam Raka dan diriku.Esok hari aku dijemput oleh Raka kesekolah dan seperti biasa aku akan ditatap sinis oleh anak-anak lain yang menyukai Raka.
Datanglah kakak kelas yang kejam itu kembali menghampiriku dan menamparku , namun Raka mendorong dan memaki anak itu hingga terjatuh. Kami meninggalkan dia sendirian. Aku sangat senang ada yang memperlakukanku seperti itu.Pulang sekolah kami akan melakukan rencana kami kemarin.
Sesampainya aku dirumah aku memanggil ayahku untuk memasuki kamarku dengan menggodanya , Raka telah bersiap di kamarku dengan membawa palu . Ketika ayahku sampai , Raka langsung memukul kepalaku hingga berdarah.Ayah separuh sadar , lalu Raka memberitahu siapa di sebenarnya ,ayahku mengingat kejadian ketika dia membunuh orang tua Raka .
Dan aku hanya melihat ayahku yang sekarat. Tidak ada rasa sedih ketika melihat keadaan ayahku.Raka pun senang dendamnya terbalaskan.Esok hari polisi datang dan menangkapku. Raka pun juga ditangkap. Namun kami merasa puas dengan apa yang kami lakukan .Sekarang aku bukan lagi boneka bagi ayahku.Raka tidak masalah jika dia harus hidup dipenjara.
* TAMAT *