Dalam beberapa hari ini kita akan merenungkan apa saja dari hidup kita yang tidak boleh serupa dengan dunia ini. Dan hari ini kita akan memikirkan bahwa dalam hal penting seperti
ibadah, kita sama sekali tidak boleh serupa dengan dunia ini.
Dalam suratnya kepada jemaat di Korintus, Rasul Paulus menegur dengan keras, bahwa ibadah orang Kristen tidak boleh seperti kumpulan orang aneh yang tidak jelas menggunakan bahasa apa, lalu mengaku bahwa bahasa itu didapat dari Roh Kudus. Dan dalam ibadah, kita sedang berhadapan dengan Allah yang Maha Suci, maka ibadah harus dilakukan dengan amat hormat. Tidak mungkin kita menghormati Allah dengan cara hura-hura dan jingkrak-jingkrak seperti di tempat pesta, itu akan sangat menghina Allah. Beribadah kepada Allah, sudah seharusnya tidak sama dengan perayaan hura-hura.
Dalam ibadah, kita mengutamakan mendengar apa yang di firmankan Allah melalui hamba-Nya. Dalam ibadah, sudahkah kita mengutamakan firman Tuhan? Firman yang dinyanyikan dalam pujian dan firman yang dikhotbahkan? Maukah kita dari kecil belajar mengerti bahwa Allah layak menerima segala hormat kita, terutama dalam kita beribadah kepada-Nya.