Devosi SD : Senin, 14 Maret 2022
Esau Tidak Lemah Lembut
(Kejadian 25:29-34)
Esau dan Yakub memiliki
perbedaan besar pada sikap hati
mereka terhadap janji Allah. Yakub
menganggap janji Allah itu amat
penting. Yakub menginginkan janji
Allah terjadi padanya. Sedangkan
Esau sebaliknya. Di mata keluarga
terutama ayahnya, Esau sudah
mendapat apa yang seorang anak
idam-idamkan. Esau kesayangan dan
kebanggaan ayahnya. Esau memiliki
badan yang tegap dan sangat gagah
sebagai laki-laki sulung. Esau memiliki
keterampilan dalam berburu, keahlian
utama seorang pemuda pada jaman
itu. Sehingga di masyarakat pun, Esau
menjadi pemuda yang jempolan.
Tapi hal-hal yang tampak sukses
seperti itu mendorong Esau membuat
kesalahan besar. Kesalahan apa? Hati
Esau tidak lemah lembut menerima
firman. Esau mengabaikan janji
Tuhan. Esau masa bodoh dengan
hak kesulungan/berkat Allah. Ia
menganggap ringan dan dengan
mudah menukarnya dengan
semangkok kacang merah saja.
Esau menganggap sepi firman
Tuhan, ia merasa segala sesuatu yang
baik pasti akan jatuh padanya karena
ia seolah-olah memiliki semua syarat
sebagai anak laki-laki yang hebat,
sehingga ia merasa apapun yang ia
kerjakan tidak akan berpengaruh
pada berkat Allah padanya, walaupun
ia sangat meremehkannya. Apakah
ini sikap hati yang benar? Tentu saja
tidak.
Mari renungkan :
Mengapa Esau tidak lemah lembut?
Selamat menjalankan devosi :)
God bless all !