Ketika bangsa Israel dalam
perjalanan dan tiga hari kemudian
mereka tidak menemukan air yang
baik untuk diminum, maka bersungutsungutlah mereka pada Musa karena
air yang mereka temukan pahit. Dan
Allah menyuruh Musa melemparkan
kayu dan air itu menjadi manis.
Dan setelah itu Allah memberikan
pengajaran yang penting. Bangsa
Israel akan menjalani perjalanan di
padang gurun yang pahit dan penuh
tantangan, maka hidup mereka akan
menjadi manis di tengah segala
kesulitan hanya jika mereka menaati
dan menjalankan ketetapan Allah. Seringkali kita berpikir betapa
sulitnya menjalankan ketetapan Allah
tapi sebenarnya Allah menjanjikan
bahwa barangsiapa menjalankan
ketetapan-ketetapan-Nya, orang itu
akan menjalankan hidup yang manis.
Hidup yang manis bukanlah hidup
yang tanpa kesulitan, tapi hidup
yang menjalankan ketetapan Allah di
tengah kesulitan sekalipun.
Mari renungkan : 1. Air yang menjadi manis itu
menggambarkan apa?