Di Gunung Sinai, Allah menyatakan
kesucian dan kemuliaan-Nya. Hal besar
yang tidak bisa ditanggung manusia
berdosa. Kita tidak bisa sembarangan
minta melihat kesucian dan kemuliaan
Allah seolah-olah itu hal yang layak kita
dapatkan dan bisa kita rasakan sebagai
perasaan rohani saja. Dalam bagian ini
kesucian Allah sangat menggentarkan,
kita betul-betul disadarkan bahwa
tidak mungkin kita layak berhadapan
dengan-Nya. Maka hanya Musa yang
bisa menghadap Allah. Apakah karena Musa jauh lebih
dekat dengan Allah dan lebih suci
dari semua orang Israel? Bukan.
Karena manusia berdosa memerlukan
pengantara untuk mendekat pada
Allah. Dan gambaran Musa sebagai
pengantara antara Allah dan umatNya ini digenapi oleh Yesus Kristus.
Yesus Kristuslah Sang Pengantara sejati
karena Dia lah Allah dan rela menjadi
manusia sama seperti kita. Tuhan
Yesus tidak menjadi manusia setengah
dewa atau manusia super tapi Dia rela
menjadi manusia sejati.
Mari renungkan : 1.Sesungguhnya siapakah yang
sanggup menjadi Sang Pengantara
kita orang berdosa dengan Allah yang
suci?