Allah memimpin Gideon menggunakan strategi yang hebat
dengan pasukan Gideon yang
jumlahnya sedikit. Nama Gideon
sudah dikenal karena keberanian dan
kehebatannya dalam merobohkan
kuil berhala. Berita tersebut
menjatuhkan mental musuh. Lalu
Gideon membawa seratus orang
untuk berdiri mengelilingi perkemahan
musuh lalu mereka menyalakan obor
dan memecahkan buyung, ketika
dilihat oleh pasukan musuh mereka
merasa dikepung oleh pasukan
yang jumlahnya besar karena suara
mereka yang keras akibat pecahan
buyung-buyung tersebut dan nyala
obor yang banyak. Dalam ayat 18 dikatakan, “Demi
Tuhan dan demi Gideon” Apa
maksudnya? Tuhan adalah Raja, Sang
Panglima perang utama dan Gideon
adalah jendralnya. Kesetiaan seluruh
pasukan adalah pada Raja dan
jendralnya. Ketika berada di dunia ini,
kita juga berjuang mengerjakan tugas
kita sebaik mungkin demi Tuhan dan
demi hal yang Tuhan percayakan
kepada kita.
Mari renungkan : 1. Siapa yang memimpin perang? Gideon
atau Tuhan?